Monday, February 28, 2005

Detik yang janggal

Pernah merasa waktu berhenti dan sisakan kau di tengah poros buana? Sebagai satu-satunya jati yang tak bergeming sedikit pun. Musim boleh berganti, hitungan waktu bisa jadi masih berjalan, dengan lalu lalang mereka di sekitarmu, membentuk patron yang sudah-sudah. Tapi kamu masih membeku biru atau malahan telah menjadi batu. Kamu melihat tapi tidak lagi merasa. Jauh dari perih dan pedih yang mungkin sudah terlewati. Dan sekarang nyatalah hampa, sama dengan probabilitas zat asam di angkasa luar.

Kata orang keadaan itu adalah shock. Atas kejadian yang jauh dari bayangan kita, mungkin tak pernah terpikir barang sejenak, atau melintas sekalipun. Bukannya tidak pasrah, bukannya tidak menerima. Tapi sungguh rasa seperti ditimpa palu godam. Sisakan kebingungan yang tak akan pernah berujung.

Teraju

Rupanya masih bisa aku menangis untukmu. Entah untuk aku yang terbuang, kamu yang berdusta, atau kita yang hancur berantakan. Ingin mengutuk maskara kesukaanku yang kembali luntur, jejakkan hitam disana sini, membentuk suatu aliran dari empat sudut mata.

Saturday, February 26, 2005

Massage please..

Ah, pegalnya sepasang kakiku..sayang, kesini dong pijetin aku=) bangun jam tujuh pagi dan mulai hunting hal2 standar kota belanja. Ternyata selain ikea, cuma toko cd yang bisa bikin aku amaze. Tiga lantai cing! Mampus deh..mana repot bentar2 mikirnya mesti pake dollar hahaha beli gak ya, beli gak ya..akhirnya beli deh cd2 d best. Satu yang masih menjadi pertimbangan adalah cd dashboard yg akustik..hiks, tapi mahal='( maksudnya belanja2 yg lain dulu, klo masih ada dana tersisa langsung lari kesana hehehe ya udah deh mau chat dulu =)

ps : bu de, kok milkanya gak ada yaa..padahal udah cari kemana-mana hiks..

Friday, February 25, 2005

My fear

Betapa mudahnya mencintai. Hanya memberi tanpa harap menerima. Hanya menikmati pesona yang ada, tanpa harus memiliki. Hanya bercinta dengan udara sekitar, tanpa harus mengurungkan atmosfer atasnya. Hanya mencintai tanpa harus dicintai kembali.

Betapa sulitnya mencintai. Bila sudah diwarnai dengan keinginan, harapan, rasa takut, rasa cemburu, rasa memiliki. Kita akan terlambung lalu jatuh telak. Kita akan bermimpi lalu terbangun kaget. Kita akan merasa memiliki, lalu kehilangan dan mati. Kita akan cemburu, yang diam-diam memakan kita sampai habis. Dan terutama kita akan makan hati, bila terlalu takut dan terus menerus takut. Bahkan hanya untuk ungkapkan rasa.

Sprinter

Abba, aku lelah. Nafasku semakin memendek dan sudah pasti umurku semakin menipis. Aku tidak ingin terus menerus berlari seperti ini. Kaki pegal, ototku nyeri dan kepalaku pening. Aku merasakan gejolak aneh dalam perut, dan mataku berkunang-kunang. Aku ingin berhenti. Bukan dalam beberapa jenak yang berlainan. Aku ingin berhenti. Senderkan diri pada tiang pun dinding yang cukup kokoh tuk lindungiku nanti. Tapi tak dapat kulihat kevas itu, dia masih rangka. Bisa jadi dia baja, tapi dia masih rangka. Dan aku rasa aku tidak punya waktu yang cukup panjang untuk itu. Kepada abba dan lewat dialah aku bersandar. Semoga waktu itu cepat datang.

Thursday, February 24, 2005

So damn confuse..

Aku bingung, tadi mas didit bilang..kalo lg gak mood jgn maksain nulis puisi =) ah, aku selalu bersyukur pernah kerja praktek di tempatnya, karena bila tidak mungkin aku tidak pernah mengenal blog =p beneran deh, mungkin bisa gila aku setiap kali gundah gulana gak tau mesti cerita atau tulis kemana. Bisa2 lemariku penuh dengan diary yang mungkin isinya lebih private, wek! =p

Terima kasih kepada Mba Mona, seorang PA handal yang kukenal di Trans TV. Dia yang pertama kali membuatkanku blog pada bulan desember 2003. Tidak lupa Muhammad Fauzan Mukrim, abangku sayang yang tidak pernah henti menumpulkan serangan kata2ku. Sampe sekarang masih suka amaze tuh kalo aku main ke blognya..

Ah, malah jadi lupa apa yang mau aku tulis tadi. Oia, senja tadi sengaja ke ui buat liat fisip awards, dea sm temennya nyanyi..wow, nice voice de! Really..gak basa basi bo. I just never do such thing. Terus nunggu sayang sholat di kantin..panas juga ye, tapi banyak surprise gt. Such as ketemu temen2 lama..ada maggie, jc, and others yg maaf gw lupa namanya =p

“Ngapain aja sekarang, ti? Denger2 udah lulus..”
“Yup, sekarang lg mau ambil MM nih, sama iseng2 nulis buku”
“Enak ya, gak perlu kerja kantoran gitu..klo gw sih..” and then blablabla..

Mungkin dipikir enak kali ya, udah jelas gitu hidup mau ngapain. Tapi sungguh teman, aku sedang bingung bukan kepalang. Untuk menjalani kuliah MM yang sudah di depan mata atau tidak. Karena aku jujur tidak begitu tertantang, dan gelar itu terutama akan menguntungkan bila aku kerja kantoran (sepertinya itu tidak ada di jiwaku). Untuk mengambil psiko ui atau tidak, karena aturan matrikulasi yang ajaib sebelum tes masuk. Padahal aku sungguh ingin belajar, demi kepuasan batin sendiri dan bukan untuk cari kerjaan atau uang. Untuk menekuni rencana buka toko merchandise band rock + studio tattoo piercing atau tidak. Untuk cepat2 menyelesaikan buku pertama atau tidak. Untuk menerima tawaran British Petroleum bekerja di Papua atau tidak (kalau ada yang tertarik, minimal gaji 10 jt bo!).

Jadi intinya..aku pusiiiingggg…aaaarrrgghhh!! Hidup liburan..jalan2 dulu ah dua hari. Baik2 ya sayang di Jakarta.

Perdebatan bodoh

Why bad things happen to good people? Bacaan yang cukup menarik. Lagi-lagi ada kubu baik dan jahat yang berperang. Pergumulan kali ini terjadi antara nalar dan iman(maaf, maksudku agama..karena keduanya tidaklah sama). Apakah kita harus menelan bulat-bulat keseluruhan kalimat yang ada di kitab, ataukah menggabungkannya dengan nalar. Di kitab tertulis, orang benar tidak akan ditimpa oleh bencana apapun, tetapi orang fasik akan senantiasa celaka (Amsal 12:21). Sedangkan aku sering sekali mendengar perkataan, orang jahat umurnya panjang dan orang baik cepat meninggal.

--permisi numpang lewat sebentar--
Terjadi unjuk rasa mahasiswa yang berbuntut bentrok dengan aparat. Ada mahasiswa yang kena gas air mata, ada polisi yang kena sambit batu bata. Mereka sama-sama manusia, yang punya kepentingan masing2. Merasa sama-sama merasa benar. Lalu muncullah media massa, memberitakan dengan frame yang berbeda-beda. Dan mau bilang apa, pembaca lebih suka melihat 'mahasiswa dianiaya petugas' sebagai headline. Jadi muncullah berita2 itu..

Jadi maksudku, siapa bilang orang yang kurang baik (baca:tidak ikuti aturan Tuhan dan sesama) tidak mengalami kesusahan, penderitaan, dan mati muda? Hanya terdengar lebih ironis kan kalau kita bilang, orang baik banyak tertimpa hal-hal buruk. Seakan-akan ingin menguji kesabaran yang di atas, betapa tidak adilnya dunia.

Haruskah dunia adil? Hitam dan putih melulu? Dengan neraca yang berimbang melulu? Memastikan dunia ini adil aku rasa hanyalah suatu penguatan terhadap iman yang mulai goyah. Bila disakiti orang maka kita berharap dalam hati, pasti dia akan mendapat balasannya. Karena dunia dan Dia pasti adil. Lalu apa bedanya kita dengan dia yang menyakiti kita?

Nalar : siapapun pemainnya, permainan akan berlangsung adil dan selalu ada probabilitas menang pun kalah di setiap pihak.
Agama : berbuat baik akan selamat, berbuat jahat akan celaka.
(Tapi tunggu, bukankah Avicenna atau Ibnu Sina menemukan nalar dalam agama? Yang bisa membela dan menentang agama, dan kemudian dipakai untuk menjalankan lembaga keagamaan?) (Mungkin inilah yang dimaksud dari abu kembali menjadi abu, yaitu kejadian nyata--kepercayaan--nalar--agama--nalar--kepercayaan--kejadian nyata)
Aku, yang dengan bodohnya membuat tulisan ini : pusing juga ya bo..yah, aku sih cuma berpegang pada apa yang terjadi, itulah yang terbaik menurutNya. Mau dunia adil atau enggak, bukan urusanku. Tapi pasti apa yang belum terlunasi disini, nanti akan ditagih juga. Waktu Dia dan bukan waktu manusia.
Kalian : ini orang edan nulis apa ya, kebanyakan nganggur kali ya=p
Lalu Dia : (kita gak denger apa2, wahyu kan gak dateng begitu aja) (bisa jadi tertawa..ya, pasti sedang tertawa..)

Wednesday, February 23, 2005

Masih dalam tanda kurung

Selamat pagi, bagaimana kabarmu? Seperti sudah lama kita tidak bertemu, maaf mungkin aku jarang mengingatmu. Habis bagaimana, aku sungguh terlena dalam setiap senin hingga senin yang memabukkan. Sungguh ia mengalahkan segelas ‘screaming orgasm’, dan bahkan aku tak perlu turut meraciknya. Tapi entah kenapa aku terlontar kembali padamu, bahkan di pagi yang secerah ini. Sampai nanti, mungkin di ujung hari banyak yang ingin kuceritakan padamu, sepi.

2 x 24 jam nanti

Ingin bersama kamu, yang indah, tak tergusur jarum jam yang berdetik..
Ingin bersama kamu, yang indah, dalam setiap tatap mata yang beku..
Ingin bersama kamu, yang indah, tahbiskan kita dalam fikir yang tak terucap..

Tuesday, February 22, 2005

Kama Taala

Ingin meredam rasa rikuh, sembunyikan sejenak rasa yang menggebu. Aku tahu betapa jujurnya aku saat mereka membiusku. Tak terkendali dalam fikir dan lepas bebas begitu saja dalam rasa. Sebelum tidur, sempat kubisikkan sesuatu..kama tak seharusnya berbeban berat. Kama layaknya ringan seperti bulu, terbawa bayu kapan saja dan jatuh pada siapa pun. Memberi tanpa harus menerima, dengan rela dan ikhlas. Namun terkadang tanpa disadari, guliran dari sudut mata memberi massa pada kama. Bermuatan penuh hingga semua terasa lambat.

Let's start again

Alur yang tak pernah terduga. Saat kau kira tanda titik sudah di depan mata, tiba2 tombol tab bergerak cepat, memundurkan kata2 dalam hitungan detik, dan semua runtuh dalam sekejap. Tak mengapa, biar saja memakan banyak waktu. Aku tak butuh hitungan itu, karena aku sudah bisa merekonstruksi lagi. Sedepa dua depa, di atas yang pernah ada!

Sunday, February 20, 2005

Tanpa ruh, kali ini..

Seharusnya aku tidur, setidaknya mencoba untuk memejamkan mata. Tapi aku tak bisa, seluruh indera menolak untuk beristirahat. Mereka malahan mendengungkan suatu irama yang tak kumengerti. Lalu aku duduk, mengambil posisi bersila, dan memejamkan mata. Dengungannya semakin kuat, meniupku condong sedikit ke depan dan sedikit lagi ke belakang. Maaf aku masih belum mengerti, kalian bersabarlah..

Tiba-tiba senyap, tidak ada setetes suara pun. Lalu aku tahu, inilah saatnya aku bercerita. Oh dia yang mempunyai ratusan masehi tak terhingga, berilah waktu barang sejenak untuk aku berkeluh kesah. Aku ini bingung, tidak tahu harus menentukan rasa seperti apa. Aku tidak kecewa, aku tidak putus asa, aku tidak marah, aku tidak sedih, aku tidak senang, aku tidak bergairah, dan aku tidak hidup. Oh dia segala yang maha, berikanlah aku sedikit petunjuk. Untuk menentukan jilid apa yang terbaik, sebagai penutup yang sempurna dari kisah yang kubuat atas kehendakmu.

Kemanakah perempuan keras kepala itu,
yang mencairkan gunung es dengan kesabarannya?
Kemanakah perempuan ambisius itu,
yang ingin mencapai titel tertinggi sebelum umur 30?
Kemanakah perempuan pemberontak itu,
yang merasa dirinya adalah pria yang terjebak dlm tubuh perempuan?
Kemanakah aku yang kukenal,
aku yang kubanggakan,
dan aku yang kusembunyikan..??

Saturday, February 19, 2005

Kuingin ciptakan epilog..

Sepertinya teringat tadi pagi kulontarkan kalimat ini pada seorang teman, “Adalah baik untuk merasa takut, karena takut akan membuat kita mawas diri. Dan pelepasannya akan membuat kita tumbuh berkembang..”

Tadi pagi kukira rasa takut adalah sesuatu yang sebisa mungkin harus kuhindari. Tapi aku salah, ternyata ada yang lebih buruk daripada itu, yaitu rasa puas. Rasa puas biasanya yang mendorong kita untuk sombong. Dan yang lebih destruktif lagi, rasa puas menyebabkan kita tak punya gairah lagi.

Mungkin aku telah tiba di titik itu. Setelah membuat garis-garis di awal kalimat, memberi jeda kata per kata, membentuk paragraf demi paragraf, lalu akhirnya aku ada disini. Seperti telah menyelesaikan suatu karangan yang luar biasa melelahkan. Aku menuangkan semua yang kutahu ttg indah dan tentunya juga perih. Aku isi dan aku hilang. Aku kini lelah setelah tuntaskan semua. Dan sungguh aku tak tahu harus berbuat apa lagi.

Dan aku pada akhirnya bisa mengerti percakapan ini;
"Opa, bentar lagi kan ulang tahun..mau kado apa?"
"Makasih ya, tapi opa sudah punya semuanya. Dan semua yang opa tidak punya juga sudah opa relakan. Jadi opa tidak butuh apa-apa lagi. Mau dikasih satu tahun lagi ya syukur, tidak juga sama baiknya."

Lalu temanku, raden mas bion, harus kukatakan hal ini. Aku sungguh takut, akan impotennya aku menemukan satu tujuan hidup, yang paling sederhana sekalipun.

Hidup 24!

Sebagaimana masturbasi bukanlah dosa (tertulis di mana ya..hahaha), membebaskan diri sejenak dari masalah melalui sebotol vodka memang bukanlah dosa besar. Banyak sekali kutemui teman 'berbagi keluh kesah dgn sebotol vodka' --> mungkin bila pencipta sedang sibuk atau jawaban atas tanya kita kurang memuaskan.

Melupakan masalah sejenak memang itu kontribusi langsungnya. Tapi kok ya mengingat dehidrasi sepanjang malam, perut yang muter2 kayak abis main jet coaster, sama pusing di pagi harinya, aku sendiri bingung kenapa juga mesti minum. Masalah tetap ada, gak kemana-mana tuh..kena guyur 21, B52, atau XO sekalipun juga gak ilang.

Anyway..buat referensi aja, klo sampai saat ini belum ada yang bisa nyaingin;
1.Double Kahlua Baileysnya Bats
2.Strawberry Margaritanya Buzz
3.Lychee Martininya Wwwok
4.Tequilanya Cj's
5.Screwdrivernya EX
6.B52nya Centro

Tapi tetep pemenangnya adalah 24nya Moestopo, dengan komposisi apel, manson, green sand, dan cruz!=) jadi blm tentu berlaku tuh ada harga ada rupa hahaha..

Friday, February 18, 2005

My little secret

Sudah kau baca suratku tadi? Sebenarnya masih banyak kata-kata yang kuredam. Berusaha keras untuk tidak membuyarkan suasana yang sudah stabil. Sungguh, aku takut meneteskan air mata. Jadi sekarang kamu sudah tahu kan, kenapa aku tak pernah bosan menemanimu? Padahal dulu kamu bilang aku ini bukan tipe kamu, katamu aku ini terlalu sering keluar rumah=)

Aku disana untuk film2 yang kau pasang, untuk terik yang membuatku serasa di sauna, untuk minuman kesukaanku, untuk kipas angin kecil berdaya luar biasa, untuk menulis pada secarik kertas dan meninggalkannya di depan cermin, untuk membaca ulang buku-buku yang sudah aku hafal luar kepala, untuk mendengarkan musik2 yang kau pasang, untuk mencuri pandang saat kau lengah, untuk kemudian memanggil namamu, menatap matamu, memelukmu, mengecupmu..menyesap indahmu.

Dan ada satu lagi, yang tengah kutunggu. Nanti kita sediakan banyak waktu ya, untuk menyelami uniknya kamu. Karena aku ingin tahu, terbuat dari apakah seorang kamu..

Thursday, February 17, 2005

Disturbed

Dua puluh satu tahun, baru sekali melihat ada yang aneh begini. Katanya sih paling tahu aku, dari A-Z. Tapi kok ya belum sekali pun terlintas di pikiran siapa dia. Pertama kukira dia sekedar iseng, lama-lama kok menyebalkan sekali ya. Jadi mikir, mungkin gak ya suatu hari kelabilan jiwa itu akan menimpaku? I really hope not.

Ada dua pilihan saat tujuan utama tidak tercapai. Menerima keadaan, merelakan dan mengubah tujuan. Atau tidak menerima keadaan dan mencari jalan untuk mencapai tujuan itu. Jadi orang kok ya ngoyo bgt toh, mas. Kan belum tentu kebahagiaan diri sendiri membawa bahagia orang lain? Nah kalau sebaliknya bagaimana? Orang hidup kan pake konsekuensi..

Kristal biru

Berulang kali aku lewat jalan yang sama, pandangan terpaku pada indah yang sama. Kristal biru yang langka. Berulang kali aku lewat jalan yang sama, pandangan terpaku pada indah yang sama. Kristal biru yang fragile. Berulang kali aku lewat jalan yang sama, pandangan terpaku pada indah yang sama. Kristal biru yang tak terkira.

Hari, bulan, nyaris tahun..dan akhirnya aku bisa memandangnya sepuas hati. Aku begitu berhati-hati terhadapnya. Kuperlakukan begitu lembut, terkadang berjarak dan dengan keseluruhan kujaganya.

Sampai tiba suatu saat,
"Benda yang indah, apakah mahal?", dia bertanya.
"Kristal biru, yang pasti langka.."
"Boleh kugenggam sebentar?Ayolah, jangan pelit!", dia merajuk.

(Bagaimana bisa kulepas barang sejenak, separuh aku ada di dalamnya)

"Ah, ini pasti palsu..tidak mungkin pecah.", dia mulai kasar.
"Tidak, ini asli. Benar-benar asli!", aku semakin lelah.
"Mana mungkin..kau pasti bohong..", dia melangkah pergi.

(Sudah kubilang tadi aku semakin lelah. Tanpa terasa kulepas genggamanku, dan meluncurlah kristal biruku.)

Dia berjalan membelakangiku, dengan senyum.

Tuesday, February 15, 2005

Let's see who's lucky..

Terkadang menyenangkan orang lain itu susah susah gampang. Mau bikin orang lain senang, tapi kita susah. Mau seneng sendiri, orang lain ikutan terpojok. Jadi betapa merepotkan tergantung kepada orang lain. Mungkin lebih baik bila kita tidak tergantung siapa-siapa. Tapi sepertinya tidak mungkin ya, atau tidak untukku. Karena aku adalah tipe orang yang menjadikan orang lain sebagai planet yang setara atau terkadang orbit yang luar biasa kuat. Itu yang menjadikan hidup ini berarti..karena jelas aku bukan orang yang kering emosi =)

Hidup si keledai buridan..?!

Life is always about making choice..pilih terus sampe mentok, terus pilih lagi yang ada. Beberapa hari yang lalu ada yang nanya ke aku. Kenapa ya kita gak bisa tanya aja sm yang di atas (di lantai dua kah? di atas langit kah? yeah, maksudnya adalah Dia) dgn siapa nanti kita berakhir (maksudnya nikah ama siapa nih). Bikin ketawa aja pertanyaannya..itu sih sm aja sama beli buku detektif tapi ngintip dulu ke belakang liat siapa pelakunya. And that’s not fun..at all!

Bagian terbaik dari hidup adalah misteri. Kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi. Apa yang akan terjadi bila kita pilih A, dan bukan B. Atau pilih B dan bukan C. Aku percaya akan takdir, apa yang sudah termaktub. Dan yang termasuk di dalamnya adalah jodoh dan maut (ah, serem bgt ngomongnya) but that’s real..dan siapa sih yang bisa terhindar dari dua hal itu? Cuma untuk mencapai titik X, apakah kita mau lewat jalan singkat atau jalan memutar? Itu semua kan pilihan kita, bukan pilihan orang lain. Perlu diingat bahwa semua ada konsekuensinya. Tapi percaya deh, lebih baik memilih dan tidak menjadi keledai buridan.

[Ada sebuah istilah yang kubaca di kamus filsafat, yang dinamakan keledai buridan. Keledai ini mati kelaparan karena tidak mampu memilih satu dari dua keranjang yang penuh dengan makanan. Mungkin dia mengalami dilema, karena dua2nya sama enak. Atau mungkin dasar keledai, ya dia aja yang keburu mati pusing mikirnya =p]

Hidup..mau dibahas kayak gimanapun, oleh siapapun, sebanyak apapun ya akan tetap seperti itu. Kita yang hidup itu cuma singgah, sedangkan menurutku konsep hidup sendiri adalah linier dalam waktu yang memutar. Kalau kita udah moksa kan ‘hidup’ alam semesta tetap move on tanpa kita. Jadi jangan harap kita bisa mengubah apapun dari hidup sendiri.

Ohaiyo gozaimasu

What a morning..leganya ngeliat satu pasien di rumah sudah mulai sembuh. Jadi kuteruskan ritual jam delapan pagiku dengan sedikit cerah. Sekarang udah duduk rapi jali di depan komputer, mengutak-atik otak dengan sedikit paksaan..ditemani bintang2 yang merelakan diri mengisi perutku pagi2..hey, jangan dicela deh..semenjak aspri-ku resign, sarapan pagiku benar2 tdk bervariasi, hidup honey star!=) kayaknya banyak yang harus dilakukan hari ini..servis si joe (klo sempet =p), buat artikel majalah litbang kampus, ke PM, buat konsep iklan en ke depok (hah?!penting abis buat dimasukin ke plan =p ). Sebentar lagi masa senang2 sedikit terkuota..karena tgl 28 ini harus mulai kuliah. Coba tebak kuliahnya ngambil apa? Ups, big zero..payah d gak ada yang bisa nebak. Aku ngambil MM..hahaha nyasar berat dari jurnalistik. Tapi boleh lah, siapa tau bisa buat media massa sendiri =p

Catatan kemarin

Ugh, sebal..semalam modemku ngambek. Jadinya tertunda deh yang tadi malam aku tulis..udah ah dimasukin aja, abis udah capek2 nulis..

Hari ini cukup melelahkan. Bangun pagi seperti kemarin, beberapa menit sebelum jam delapan. Yup, that’s two..it means seven to go =) yang bikin lelah sebenarnya mobilitas yang luar biasa hari ini. Pagi2 udah ke moestopo, facial aka peeling..aih, sejak kapan warung 21 ada beauty clinicnya =p trus abis itu ke salon, potong poni. Yup, hidup abg..tinggal pake baju warna warni aja, trus ditaruh di emperan senayan biar terlihat jamak tak terkira..jijay bajay deh. Motong poninya sempet salah, haduh udah mau sedih..tp untung ada hair stylish andalan (seharusnya dr pertama dia aja) yg menyelamatkan hariku..jadi senyum lagi deh =)

Lunch di tee box sama cumy, fauzan and artha. Sebelum artha bergabung, sempatlah kita berbicara mengenai hidup seperti biasa. Ah, si abang sayang..masih aja blm berubah. Masih suka tuh bicara2 yg merendah, dasar penganut eufemisme. Udah pernah aku blg dulu klo dia itu a great person with a great talent. Bayangin aja..udah jadi kuli (ini katanya sendiri loh) yang bisa jadi tukang angkut kamera, bisa jadi tripod, bisa ngambil gambar, bisa ngedit gambar, bisa nyusun skenario (reportase berat bo!), menghindar dari in frame sebisa mungkin, eh masih juga nulis tiga novel sekaligus..haha, luar biasa. Keep up the good work yaa..

Sore2an..seperti biasa mengarah ke tb simatupang, mau pulang. Ah, bohong bgt..maksudnya mau ke depok =p bikin surprise buat si sayang, yang ternyata lagi sakit! Jadi berempat (aku, cumy, ardi, kikok) ke kos-an sayang deh.

Hujan renikku, cepet sembuh ya! Sendja bingung klo mesti ngurusin kamu sm mama. Masa bisa sm2 sakit gt? Atau tinggal serumah aja kali ya biar gampang =p maksudnya kamu sama mama hehehe..

Monday, February 14, 2005

To love and to forgive

Denger2 hari ini hari Valentine. What the hell that’s supposed to mean? Hm, tapi ga aku pungkiri dulu bgt aku terjebak dalam penanggalan itu =p masih inget bgt jaman2 sma kita anak2 tarki suka membuat plan2 buat tgl 14 Februari ini. Dari merencanakan kunjungan ke sma terdekat (hah, smea gt ti maksud loe? ya gak lah..pl, what else) sampai memberi benefit yang luar biasa bg toko2 bunga dan kawan2nya. Trus ada lagi saat masih jomblo (bentar, kapan ya..uhm..eh, maksudku pada saat rata2 teman2 jomblo =p) akhirnya kita memutuskan buat merayakannya bersama, dengan cabut sekolah =) miss those times. Lewat masa sma, hilang pula gregetnya. Seperti hari ini, aku bahkan lupa tanggal kalau ga diingetin mesti cepet2 bayar uang wisuda. Yah, tapi boleh juga lah dipakai hari ini sebagai ajang perdamaian. Aku tahu bgt ada satu orang di luar sana yang sedang menderita karena kehilangan ‘adek’ dan sahabatnya.

Aku tahu tadi aku blg aku gak ngerayain, tapi boleh kan titip salam sayang buat semua orang yang ada di hidup aku. Dari yang sifatnya konstruktif sampai yang destruktif..love you all!Especially my dear A.D.

Sunday, February 13, 2005

Banyak senyum hari ini..=)

Senja yang indah luar biasa bukan, sayang? Kita lewati hampir enam jam dengan semua yang merdesa. Tidak ada perdebatan sekecil apapun yang numpang lewat. Hanya kita isi dengan senyum, tawa, kangen (ya, ketemu pun aku masih kangen), pelukan, kisses, backsound bajaj bajuri..eh, peluh (karna cuaca ataukah atmosfer?hmm..), bunyi sms yang tak diperdulikan, dan bunyi telpon yang kemudian disilent =)

Ah, tambah sayang sama kamu.
Pun tambah takut semakin dalam,
tapi pasti ada noktah cahaya di ujung sana..

Saturday, February 12, 2005

Get well soon, dear..

Selamat tidur, selamat melintas mimpi.
Bila nanti kita bertemu, kan kubisikkan semua indah yang ada.
Besok kita mulai lagi alur yang sama dengan rasa yang beda,
fajar, terik, senja, malam, dengan senyum..
Sungguh mati aku tak bisa lelap. Hilang sudah inginku tuk tertidur nyenyak. Aku termangu dalam kamar yang membisu, mungkin lelah ia temaniku sedari tadi. Yang bertahan hanyalah suara jarum jam yang terus menerus ingatkan waktu yang menipis. Aku tak biasa lagi tertidur dalam gelap. Entah kenapa aku lebih suka saat fikirku yang lemahkan sang sadar. Aku menikmati saat neuronku tengah mencerna dalam terangnya suasana, perlahan dan pasti bawaku ke lelah tanpa jawab. Lalu aku akan tertidur, pada perdebatan keseribu.

Friday, February 11, 2005

rasa berlamparan..

Sudah kubilang tadi, tiada yang lebih kejam. Karena maaf, siapakah manusia yang berhak tuk bedakan. Tapi aku tahu diri, yang mungkin memang tak layak. Aku sepertinya ingin pertimbangkan tawaran kerja British Petroleum. Aku takkan sanggup berdekatan denganmu tanpa merasa buyar berantakan.

Topeng

Sepertinya aku salah bicara. Baru tadi pagi aku menulis comment di blog temanku, selayaknya hidup ini tanpa topeng. Lebih baik menyesal melakukan daripada tidak sama sekali. Lalu apa yang tengah kulakukan hari ini?

Pernahkah terasa hatimu menciut? Perlahan-lahan termakan perasaan sendiri, lalu mati kemudian. Terdengar lucu, tapi bila hal ini disahihkan oleh para ahli, mungkin akulah kelinci percobaan pertama untuk itu. Mungkin doaku semalam keliru, aku minta utk tidak menaruh benci kepada siapapun. Tapi mungkin aku lupa ucapkan kata ikhlas, karena hari ini aku tersenyum tapi tidak mata dan hatiku. Seperti memakai topeng..

Yang terhebat adalah senja tadi, saat aku tidak bisa memperlihatkan rasa kecewa. Malahan pengertian yang begitu besar yang kutunjukkan. Aku seperti beku di dalam, dan sebenarnya ketakutan. Apa jadinya bila nanti mataku tak lagi bisa berbicara? Bagaimana bila aku sudah biasa tak berair muka?

Nyaris Sempurna

Katanya ia semua kecuali satu..

Sempurna dalam fikir,
sempurna dalam sabar,
sempurna dalam wadah,
sempurna dalam pahatan,
sempurna dalam laku,
sempurna dalam akhlak,
sempurna dalam wicara,
tapi tidak dalam religi..

Religi yang kita bicarakan, bukan iman..
Tepat atau tidak, hanya Dia yang tahu..

Thursday, February 10, 2005

Rainy night

Aku baru saja pulang dan hujan lebat menyambutku. Entah kenapa sekali ini aku merelakan diri melakukan sesuatu yang tidak perlu, pun sudah lama tak kulakukan. Aku menghabiskan kurang lebih lima belas menit di bawah siraman hujan. Hanya berdiri dan memejamkan mata. Berharap tetesannya yang bombastis menghapus segala ruwet di otakku ini.

Mungkin semua hanya pikiran, yang perlahan menguasai rasaku. Mungkin semua memang harus berjalan seperti ini. Mungkin adalah satu dan lain hal yang telah termaktub. Mungkin yang terbaik adalah seperti ini. Mungkin aku diajari untuk lebih mawas diri. Mungkin aku diarahkan untuk introspeksi. Mungkin dan mungkin dan mungkin lagi..terus menerus hingga aku tak mampu berpikir lagi.

Mungkin memang ada alasan mengapa aku harus kecewa sedalam ini..

[tiarandry]

Dari jauh kulihat suatu yang berkelip. Awalnya samar, sampai kulangkahkan kaki dekatinya. Pada akhirnya aku tiba disana. Pada suatu titik yang ternyata adalah awal. Happy one month anniversary, my dear. Semoga banyak angan dan ingin yang kan kita buat dan kita gapai bersama. Sayang kamu..

Wednesday, February 09, 2005

Ngantuknya jadi ilang..=)

Happy birthday to my beloving uncle. Malam ini cukup luar biasa, aku menghabiskannya bersama sodara2 dan hujan renikku tersayang. Kami merayakan ulang tahun pamanku di Cassandra Cafe. Letaknya di Sunter, dan sudah kebayang dong atmosfernya? Yup, sangat beda dengan BC, Bats ataupun Cj's. Sungguh begitu banyak manusia dari berbagai kalangan tumpah ruah di sana. Kami benar2 terpana, atau tepatnya tercengang dengan suasana yang ada. Sampai akhirnya band sodaraku, TriNaFa mendobrak irama dan menyajikan musik2 lokal berirama jazz. Tadinya aku pikir banyak pengunjung yang akan melangkahkan kakinya begitu mendengar lagu2 yang dimainkan TriNaFa, but well memang tdk boleh berpraduga. Ternyata mereka bahkan menyukai lagu dari band easy listening, yaitu Maroon 5. Thanks ya hun, udah nemenin aku di tengah hingar bingarnya musik, asap rokok, bau bir hitam, orang dan 'orang'. You're so kind..sayang kamu, pohon..=)

Monday, February 07, 2005

Do people really change? Let's see..

Ingin rasanya menutup mata, tak melihat bahwa lidah memang tak bertulang pada hampir semua mahkluk bertulang belakang, berkaki dan bertangan dua, dengan rasio dan nurani, yang dinamakan manusia. But what can I say? Belum genap seminggu, ternyata aku harus menerima kenyataan tersebut terjadi pada orang-orang di sekitarku.

Aku punya seorang sahabat, yang dulu kerap berbagi kisah-kisah bodoh dlm percintaan. Aku mengenalnya sejak smp, dan tentu yang sering dibicarakan adalah cinta, apapun bentuknya..puppies love, first love, finding true love, etc..
Sampai akhirnya dia pindah ke Singapore dan Jepang, kami masih tetap bersahabat, lalu tiba-tiba..wham, something’s change or he change (exactly). Dia memutuskan utk tdk bertemu dgnku lagi karena dia punya pacar. So what’s the different? Ternyata si pacar gak suka dia punya sahabat cewe, dan begitulah akhirnya. Pdhl kita sdh spt sodara, dan keluarganya sdh sgt dekat denganku. Lalu kemana kah janji2 persahabatan yang dulu?

Itu baru satu masalah. Kemarin aspri-ku di rmh diberhentikan dgn sangat hormat. Karena suatu kesalahan yang dilakukannya, dan ini sudah kelima kalinya! Lalu untuk apa dulu dia sampai janji2 tdk akan begitu lagi?

Lalu kemarin juga (what a bad day, huh?) aku mendapati seseorang berjanji padaku dan mengingkarinya sendiri, seseorang yang dekat denganku sejak sma. Jangan khawatir, kali ini aku tidak bilang dia berubah. Memang sudah dari dulu dia seperti itu, jadi paling tidak dia satu2nya yang tidak berubah. Walaupun itu terhitung negatif.

Jadi kesimpulannya, some people change, some people don’t. And they all do the same mistake. I really hate when they don’t keep their promise. But this is the world, maybe and I mean maybe they lie to me cause they want to make other people’s happy..

Sunday, February 06, 2005

First thought in the morning

Semua orang pasti punya keinginan yang berbuntut idealisme. Ingin kerja yang sesuai latar belakang pendidikan, ingin punya rumah terpisah dari mertua, ingin ini..ingin itu. Tak perlu dibahaslah apakah keinginan menjadi idealisme, ataukah ingin2 itukah merupakan jalan dari idealisme. Bahkan bila aku bilang aku hari ini naik gunung juga sah2 saja menganggap itu idealisme, toh gak ganggu siapa2 kan?

Nah, salah satu inginku yang kujadikan idealisme adalah mengenai pernikahan. Yup, aku ingin sekali [baca : dying] menikah karena cinta. Karena bila hampir semua orang bilang kalau 20-30 tahun stlh menikah, rasa akan jadi hambar..begitu2 saja, dan pasangan lama kelamaan akan menjadi sahabat. Maka aku lebih baik menikah dalam keadaaan cinta, drpd tdk sama sekali. Walaupun toh akhirnya akan sama.

Logikanya begini :
1. Menikah karna cinta diposisikan A, stlh 20-30 thn dan keadaan berubah diposisikan C.
2. Menikah bukan karna cinta diposisikan B, stlh 20-30 thn dan keadaan berubah diposisikan C.

Nah, bukannya lebih baik pilihan pertama pilihan kedua? Yah, namanya juga idealisme..tp apa yang terjadi bila 75% idealisme tidak dapat diterapkan? [damn..!!] apakah kita harus fleksibel? Dgn kata lain mencari spare part yang lebih terjangkau dan mungkin mutunya tidak sebagus awal? Lagi dan lagi itu semua hanya pilihan..mungkin lebih baik aku diam di tempat dan tidak mencari spare part lain..

Is it a relief..??

Renjanaku, sekali ini aku menang dari kamu. Kau yang mencuri start sejak semula, menyusupkan angan dan ingin yang begitu besar. Hanya sebentar kubiarkan kau menyelinap dan mengendap dalamku. Lalu, maaf..ku harus usir kau jauh2. Memang berat, dan tak ada yang bilang itu mudah. Terutama untukku, dengan siklusku..dengan masa laluku..dengan keseluruhan diriku. Tapi jangan kau hilangkan bagian rasa, ya kau harus perhitungkan itu. Kuakui sekarang dia lah yang dominan. Jadi bukannya sok suci, atau ingin terlihat suci. Ini adalah pilihannya, dan aku total padanya.

Keep on fighting..

Langkahku terhenti, suara yang tak dapat kuelakkan lagi..aku harus berhenti, menoleh sejenak, dan tersenyum. Dengan pilu, dengan tangis dan tanpa iba. Lalu aku harus berjalan lagi, terus..dan tak menoleh lagi, sampai akhir perjalananku.

Friday, February 04, 2005

@ 5 a sec

Tadi terjadi sesuatu yang di luar kebiasaan. Aku bangun pagi, hal yang tidak pernah kulakukan lagi semenjak aku selesai sidang skripsi. Aku janjian ketemu tante inge di wijaya jam 8, buat ngomongin buku. Well, banyak sekali masukan dan kritik membangun..(hahaha apa seh ti, ga membangun juga gak apa lagi=p). Entah kenapa saran dan terutama kritik membuatku sll bersemangat. Tidak sabar menjalani detik-detik kedepannya.

Abis dari wijaya aku ngambil laundry. Dengan antrian yang begitu panjang dan terselipnya aku di komunitas para supir, jadilah aku menghabiskan waktu ngobrol dgn mereka. Ada yang cerita majikannya di mobil nungguin bajunya kering dan gak pake baju (emang gak ada baju lain?), trus ada lagi yg bilang baju majikannya kena limbah ttt yang cm bs ilang klo dilaundry=p (dan ini sudah dipastikan oleh si supir) sampe ada yang bilang klo ke laundry itu inisiatifnya dia. Soalnya pas si supir masuk pintu depan, baju berserakan dimana-mana..wah, can you imagine??hmm..=)

Di sela2 mikir apa iya semuanya betul (lagian kok iseng bgt klo itu semua cuma omongan mereka) aku jadi keinget pa' sukri (karena para supir ini mirip bgt sm dia). Nah, pa' sukri adalah aspri keluargaku sejak jaman tinggal di petojo (ini masih jakarta--jakarta pusat, malahan lebih jakarta dr yg skrg aku tinggal--cirendeu=jakarta coret=selatan jakarta) . Pa' sukri ini dulunya preman di daerah kota, yang ternyata adalah tukang kayu juga. Orangnya kecil, ga ada sangar2nya, tapi se-gang sadar pada takut sama yang namanya sukri. Ceritanya nyokap trus mempekerjakan dia, dan ini mulai aku umur 1 tahun.

Pa' sukri ini orangnya ternyata serba bisa (selain bisa kawin banyak--isterinya itu loh banyak bener) dia bisa masak, well you can name it..trus handal di segala jenis pekerjaan pertukangan, ampe dia bikin tempat tidur, lemari, dll dari jati!Trus dia juga bisa jahit, nah ini yg sering aku manfaatin. Bayangin aja, dulu waktu smp, aku udah minta dia membentuk kemeja sekolahku shg menjadi kemeja ketat (yg ngikutin garis bdn itu loh) dan berkupnat!haha canggih kan..blm lg pas sma, aku suruh bikin rok yang punya kancing jepret di bagian 3/4 bawah. Jadi klo razia (tarq gila razia..huh!) aku aman..karena bisa dipanjangin roknya, dan begitu jam istirahat..voila jadilah rok pendek lagi=D

Intinya pa' sukri ini d best bgt, sampe aku pindah ke cirendeu juga dia masih ikut. Tapi mungkin karena udah tua (udah punya cucu segala) akhirnya dia decided utk gak kerja lagi sm keluargaku. Kangen juga ama dia, soalnya gak cuma bantuin aku tapi dia sering bgt nolongin aku klo lg bandel, dengan kata lain mengarang alasan yang masuk akal buat nyokap..hehehe..

Thursday, February 03, 2005

Senja; coffee time..

Senja ini aku banyak berbincang dengan uda buyung..as always ditemani coffee dan setengah bungkus samsu, kita banyak tukar pikiran mengenai hidup. Aku sll mengagumi alur yang begitu lancar, dan pemikiran yang saling bertolak belakang..dalam suatu titik mereka bertemu, walau hanya beberapa jenak. Mengenai prinsip, kita jelas sama..mengenai batas2 kehidupan, mungkin aku lebih impulsif dan kamu sll berada did lm garis. Thanks ya da, dgn supportnya utk kawin muda hahaha..walau aku kepikiran juga blm=p mudah2an nanti aku sempet kenalin hujan renikku sama kamu. Jadi kamu bisa banyak bicara mengenai hobimu..(enak aja main foto2..bayar!!=p) selamet ya buat kamu sama Mili, ah dua bulan lagi kamu jadi ayah=)

Thank you, dear..

Atas terkelupasnya memori rasa pun lirih yang tercipta,
kau usir segera tak ubahnya matari terhadap mendung..
Kau kenakan lagi lengkung pada senja yang sempat tanggal beberapa jenak..

Wednesday, February 02, 2005

Setengah hari di kota kembang =D

Ah,pegelnya kakiku(biar matic tp cape bo) dan senang,soalnya bisa seharian sama si sayang=) yah,half day maybe.Dummy buat buku kita keren juga..keren bgt malahan.Tapi sepertinya masih bisa lebih dibagusin lagi.Tadi berangkat ke bandung jam 10 pagi..wah,telat bgt..udah ngebut sekuat tenaga dan memacu adrenalin,tetep aja nyampenya nyaris jam 1 siang='( untung yang nungguin gak pada bete.Trus makan deh,as always di tokoyou.Here i come ayam goreng mentega.Parah,yummy bgt!Abis menikmati SSS,ternyata ujan lebat..jadi dicopotlah sepatu boot tercinta,dan lari2 di bawah hujan dgn mas2 yg mayungin..haha..makasi ya,sayangku.Sampai di jakarta jam 8an, dan ternyata ga usah ke rumah sakit lagi krn mas ady udah ada yang jagain.Besok sepertinya dia udah boleh pulang..asik,jd bisa minta didesignin d buat bab2 buku berikutnya.

Tuesday, February 01, 2005

Floating

Apa gerangan yang kurasa? Seperti melayang tanpa bisa mengaitkan jemari pada dahan yang tersampir begitu saja..aku tak dapat menahan laju pusaran bayu yang membawaku..bergantung pada sesuatu dan banyak hal yang maya, tanpa sadar akan jasadi yang tengah sekarat. Aku rindu akan kekokohan itu, akan lengan baja yang membentengi segala sukar, akan lilit yang mengikat ruhku hingga tak dapat pergi jauh. Andaikata bisa kutawar lirih yang membekukan angan, waktu pun ingin kugulirkan kembali. Tapi aku tak bisa dan tak ada yang bisa. Jadi gapailah aku segera, dalam keremangan yang tengah melahapku perlahan. Aku ingin kembali larut dalam sesap rasa. Katakan saja, kapan pun jua..kau tahu aku mencintaimu, sudah sejak lama.

Hujan renikku..

Ada 1001 macam alasan untuk menjalin hubungan dengan seseorang. Entah itu berteman, bersahabat, berpacaran, dan bahkan bermusuhan. Berbicara mengenai alasan berpacaran, sungguh heran aku akan orang-orang yang tidak punya alasan untuk berpacaran, padahal bisa jadi lebih dari 1001 alasan yang ada. Apakah itu utk peneman jiwa, pengisi hari, ataupun hanya sekedar kebutuhan yang paling mendasar. Buatku, berpacaran itu gabungan semua hal yang paling sederhana hingga yang paling kompleks.

Dia yang kupilih dan memilih, diisikan sosoknya pada keseharianku. Dia adalah tempatku mengisi ulang semangatku, pria yang sama yang bisa meringankan bebanku. Aku bisa menceritakan apa saja kepadanya, mimpi2ku, hal kecil yang menggangguku, khayalanku, hingga apa yang meruntuhkan langitku seketika. Mungkin yang menghapuskannya hanyalah lengkung senyum dan mata teduhnya..

It takes time..pretty damn sure about it. I hope you can find out later..